Pengaruh Kombinasi BAP (Benzyl Amino Purine) dan Kinetin Terhadap Multiplikasi Tunas Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas AAS Agribun

Mochamad Alif Ramadhan, Fawzy Muhammad Bayfuqron, Nurcahyo Widyodaru Saputro, Sri Suhesti

Abstract


Sugarcane (Saccharum officinarum L.) is a plantation commodity crop and raw material for making sugar. The need for sugar increases every year so it is necessary to provide superior sugarcane seeds in large quantities in a relatively short time. This can be done by propagating using the plant tissue culture method. The research method used was an experimental method using a combined Completely Randomized Design (CRD) with 4 replications and 8 treatments consisting of: Control (P0); 0.5 ppm BAP + 0 ppm kinetin (P1); 1 ppm BAP + 0 ppm kinetin (P2); 2 ppm BAP + 0 ppm kinetin (P3); 0 ppm BAP + 0.1 ppm kinetin (P4); 0.5 ppm BAP + 0.1 ppm kinetin (P5); 1 ppm BAP + 0.1 ppm kinetin (P6); and 2 ppm BAP + 0.1 ppm kinetin (P7). The data then explained the variations and then continued with the DMRT test at the 5% level. The results showed that treatments P3 and P7 showed the best results at the time of shoot emergence. The P3 treatment also showed the best results in the number of shoot (8.25) and number of leaves (16.50). The P7 treatment showed the highest shoot yield (4.58).

 

Keywords: sugarcane, BAP, kinetin, shoot multiplication


Full Text:

PDF

References


Ali, S., Hasan, S.W., Razl, Shah, S., & Amir, R. (2004). Micropropagation of sugarcane through bud culture. Sarhad Journal Agriculture, 20: 79-82.

Badan Pusat Statistik (2021). Staalitistik tebu Indonesia 2021. Tersedia di https://www.bps.go.id/publication/2022/11/30/6392bf8e4265949485d85e72/statistik-tebu-indonesia-2021.html [Accessed 23 Januari 2023].

Budi, R.S. (2020). Uji komposisi zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan eksplan pisang barangan (Musa paradisiaca L.) Pada media ms secara in vitro. Jurnal UISU, 3(1): 101-111.

Budiman, F.Y., (2021). Efektifitas Indole-3-Butryc Acid (IBA) terhadap pertumbuhan akar mutan alfafa (Medicago sativa L.) Tahan asam pH 3.6 pada kultur in vitro. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Handayani, T. (2000). Perbanyakan tanaman kantong semar (Nepenthes spp.) dengan stek batang. Prosiding Seminar Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, 171-175.

Isda, M.N & S. Fatonah. (2014). Induksi akar pada eksplan tunas anggrek grammatophylum scirptum var. Citrinum secara in vitro pada media ms dengan penambahan NAA dan BAP. Al – kauniyah Jurnal Biologi. 7 (2).

Istiqomah, A.M., Nintya,S., & Yulita, N. (2020). Pengaruh media ms dan vw terhadap pertumbuhan planlet anggrek bulan (Phalaenopsis amabilisL. Blume) setelah transplanting. Seminar Nasional Pendidikan Biologu dan Saintek.

Islamiati, N., Purnomo, S.S., Rahmi, H., & Suhesti, S., Induksi tunas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas CMG agribun dengan pemberian berbagai konsentrasi indole butryc acid (IBA) dan benzyl amino purine (BAP). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(1): 189-200.

Karjadi, A.K. & Buchory, A. (2008). Pengaruh auksin dan sitokinin terhadap pertumbuhan dan perkembangan jaringan meristem kentang kultivar granola. Jurnal Hortikultura, 18(4): 380–384.

Kementerian Perindustrian. (2022). Tekan gap kebutuhan gula konsumsi, kemenperin: produksi terus digenjot. Tersedia di https://kemenperin.go.id/artikel/23444/Tekan-Gap-Kebutuhan-Gula-Konsumsi,-Kemenperin:-Produksi-Terus-Digenjot- [Accessed 23 Januari 2022].

Kementerian Pertanian. (2018). Laporan kinerja pusat penelitian dan pengembangan perkebunan. Tersedia di http://sakip.pertanian.go.id/admin/data2/Lakin%202017%20P-BUN.pdf

Lestari, E.G. (2011). Peranan zat pengatur tumbuh dalam perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. Jurnal AgroBiogen, 7(1): 63–68.

Lutfiani, I., Lestari, A., Saputro, N.W. & Suhesti, S. (2022). Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi NAA (Naphthalene Acetic Acid) dan BAP (Benzyl Amino Purine) terhadap multiplikasi tunas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Agrotek Indonesia, 1(7): 49–57.

Lidyawati, N. N., Waeniati, Muslimin, & I.N. Suwastika. (2012). Perbanyakan tanaman melon (Cucumis melo L.) secara in vitro pada medium ms dengan penambahan indole acetic acid (IAA) dan benzil amino purin (BAP). Journal Natural Science, 1(1): 43-52

Maharia, D. & W. Setiawan. (2011). Inisiasi tunas jabon (A. cadamba (Roxb.) secara in vitro. Fakultas Pertanian. Universitas Tompotika Luwuk. www.untika.acid/index.php/profil/23-artikel.

Marlin. (2005). Regenerasi in vitro planlet jahe bebas penyakit layu bakteri pada beberapa taraf konsentrasi 6-benzyl amino purine (BAP) dan 1-naphthalene acetic acid (NAA). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertannian Indonesia, 7(1): 8-14.

Miryam, A, I. Suliansyah, & A. Djamaran. (2008). Multiplikasi jeruk kacang (Citrus nobilis L.) pada beberapa konsentrasi NAA dan BAP pada media WPM secara in vitro. Jerami.1(2): 1-8.

Pangestika, D., Samanhudi & Triharyanto, E. (2015). Kajian pemberian iaa dan paclobutrazol terhadap pertumbuhan eksplan bawang putih. Jurnal Kewirausahaan Bisnis, 16(9): 34–47.

Praseptiana, C., Darmanti, S., Prihastani, E. (2017). Multiplikasi tunas tebu (Saccharumo officinarum L Var. Bululawang) dengan perlakuan konsentrasi BAP dan kinetin secara in vitro. Jurnal Buletin dan Anatomi Fisiologi. 2(2) : 153-160.

Purba, F. & Waluyo. (2016). Agribisnis tanaman perkebunan semusim budidaya tanaman tebu. Jakarta: Kementerian Pertanian.

Purnamaningsih, R. (2018). Penyediakan benih tebu klonal menggunakan teknik kultur. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, 189–208.

Puspitosari, R.R. & Surono, S. (2019). Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi konsumsi dan produksi gula menuju swasembada gula 2019. Jurnal Kebijakan Ekonomi, 14(2): 1–15.

Silalahi, M. (2015). Bahan Ajar Kultur Jaringan. Jakarta.

Sukmadajaja, D., & Mulyana, A. (2011). Regenerasi dan pertumbuhan beberapa varietas tebu (Saccharum officinarum L.) secara in vitro. Jurnal AgroBiogen, 7(2): 106-118.

Tilaar, W., & Tulung, S. (2013). Induksi kalus dan tunas dari eksplan pucuk brokoli (Brassica oleracea L. sub var. italica Planch) pada medium MS yang diberikan NAA Dan BAP. Eugenia, 19(1) : 57-65.

Wattimena. (1992). Bioteknologi tanaman. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Yusnita. (2015). Kultur jaringan tanaman sebagai teknik penting bioteknologi untuk menunjang pembangunan pertanian. Badar Lampung: Aura Publishing.

Yusrianti, H. (2002). Pengaruh sumber eksplan dan konsentrasi zat pengatur tumbuh pada perkembangan ulin (Eusideroxylon zwageri T.) dengan sistem kultur jaringan. Skripsi. Fakultas Kehutanan Untan. Pontianak.

Zulkarnain. (2009). Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.36987/agroplasma.v11i1.5342

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


akun pro jepanghttps://disnakbun.rokanhulukab.go.id/togelsini/macaukece/buku mimpipaito hkjuaraslot

Jurnal Agroplasma

Program Studi Agroteknologi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu
JL. SM. Raja No. 126-A Km. 3,5 Aek Tapa Telp./Fax. (0624) 21901 Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Sumatera Utara Pos. 21415
Email : agroplasma@ulb.ac.id

Creative Commons License

All publications by Jurnal Agroplasma [p-ISSN: 2303-2944] [E-ISSN:2715-033X] is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.