MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA GLOBAL TERHADAP TINJAUAN UU NOMOR 13 TAHUN 2003
Abstract
biasa di beberapa banyak negara, termasuk kegiatan proses produksi, distribusi, penjualan dan
hal-hal yang berkaitan dengan proses binis lainnya. Kemampuan sebuah perusahaan untuk
melakukan operasi di luar negeri merupakan indikator berkembangnya perusahaan tersebut.
Banyak perusahaan mencari partner dan membuka lowongan pekerjaan bagi negara baru di
mana menjadi tempat beroperasi. Jaringan dan relasi dengan tempat operasi yang baru harus
dimaksimalkan untuk mengurangi resiko kegagalan. Perusahaan membentuk suatu perusahaan
yang kuat dimulai dengan memiliki sumber daya manusia yanag baik dan mampu untuk terus
berkembang. Perkembangan suatu perusahaan menjadi multinasional sangat memerlukan
sumberdaya yang berkualitas karena hal ini akan berpengaruh pada citra perusahaan itu
sendiri. Pengelolaan perusahaan akan terus berupaya untuk melatih dan mendapatkan sumber
daya manusia yang berkualitas dan kompetitif. Perusahaan yang semakin besar akan
membutuhkan sumber daya manusia yang semakin kompleks untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan di negara yang berbeda-beda. Oleh sebab itu penerapan manajemen sumber daya
manusia global/internasional mutlak diperlukan dalam memberikan pelayanan terbaik di mana
perusahaan akan beroperasi. Pengelolaan sumber daya manusia global memerlukan
penanganan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan manajemen sumber daya manusia
secara domestik, ternasuk didalamnya penerapan UU No.13 tahun 2003 tentang ketenaga
kerjaan. Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga manajemen sumber
daya manusia global harus mampu mengimbangi karakteristik yang berbeda-beda tersebut.
Full Text:
PDFReferences
Andi Kusuma, Manajemen SDM dalam
Konteks Glogal: Cross-Cultural
Management ISSN: 0853-7665 18
EDISI KHUSUS JSB ON HUMAN
RESOURCES, 2005
Amstrong, M. (2010). Amstrong’s Essesntial
Human Resource Management Practice:
A Guide to People Management. USA:
Kogan Bartlett, C A and Ghoshal, S.
(1991).
Ang, S. H. (2000). The Power of Money: A
Cross-Cultural Analysis of BusinessRelated Beliefs. Journal of World
Business/35(1)/2000, pp. 43-60.
Arthur, M.B. dan Rousseau, D.M. (1996). A
Career Lexicon for the 21st Century.
Academy of Management Executive,
Vol. 10, No. 4, pp.28-39
Brewster, C. (2004). European perspectives of
human resource management, Human
Resource Management, Review, 14 (4),
pp 365-82 Collings, dkk. (2009). Global
staffing: a review and thematic research
agenda, International Journal of Human
Resource Management, 20 (6), pp 1253-
Bhatt, G.D. (2000). Information Dynamics,
Learning and Knowledge Creation in
Organization. The Learning
Organization, Vol.7, No. 2, pp. 89-98.
Bierly III, P.E., Kessler, E.H., & Christensen,
E.W. (2000). Organizational Learning,
nowledge, and Wisdom. Journal of
Organizational Change Management,
Vol. 13, No.6,pp. 595-618.
Byrne, J.A. (1993). The Horizontal
Corporation: It’s about managing
across, not up and down. Business
Week, December 20, pp.44-49
Ertel, D. (1997). How to design a conflict
management procedure that fits your
dispute. Sloan Management
Review,Summer, pp. 29-42.
Fisher, J. R. Jr. (2000). Envisioning a culture of
contribution. Journal of Organizational
Excellence, Winter 2000, pp. 47-54.
Graen, G. dan Hui, C. (1996). Managing
changes in globalizing business: how to
manage cross-cultural business partners.
Journal of Organizational Change
Management, Vol. 9, No. 3, 1996, pp.
-72. Hall, D.T. (1996). Protean
careers of the 21st century. Academy of
Management Executive, vol. 10, No. 4, pp.8-
Ivancevich, J.M. dan Matteson,
M.T. (1999). Organizational Beahvior
and Management. McGraw-Hill,
Boston.
Laszlo, G.P. (1999). Implementing a quality
management program ± three Cs of
success: commitment, culture, cost. The
TQM Magazine, Vol. 11, No 4. pp. 231-
Lee, M. (1998). Understandings of conflict:
across-cultural investigation. Personnel
Review, Vol. 27, No. 3, pp. 227-242.
Licht, A.N. (2001). The mother of all path
dependencies toward a cross-cultural
theory of corporate governance system.
Delaware Journal of Corporate law,
Vol. 26, pp. 147-205.
Luna, D. dan Gupta, S.F. (2001). An integrative
framework for cross-cultural consumer
behavior. International Marketing
Review, Vol. 18, No. 1, pp. 45-69.
Mondy, Wayne. (2008). Manejemen Sumber
Daya Manusia. (edisi Kesepuluh).
Jakarta: 2008.
McClelland, D.C. dan Burnham, D.H. (1995).
Power is the great motivator. Harvard
Business Review, January-February,
pp.126-139.
Peter, J.P. dan Olson, J.C (1998). Consumer
Behavior and Marketing Strategy.
McGraw-Hill, Boston, MA.
Risberg, A. (1997). Ambiguity and
communication in cross-cultural
acquisitions: towards a conceptual
framework. Leadership & Organization
Development Journal, 18/5, pp. 257–
Sadri, G. dan Lees, B. (2000). Developing
corporate culture as a competitive
advantage. Journal of Management
Development, Vol. 20, No.10, pp. 853-
Segalla, M., Fischer, L., dan Sandne, K. (2000).
Making Cross-cultural Research
Relevant to European Corporate
Integration: Old Problem-New
Approach. European Management
Journal Vol. 18, No. 1, pp. 38-51.
Sparrow, P and Harris, H. (2005). Towards a
new model of globalizing HRM,
International Journal of Human
Resource Management, 16 (6), pp 949-
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2003 tentang: Ketenagakerjaan ,
Penerbit CV.Mitra Karya, Jakarta, 2003
Woodall, J. (1996). Managing culture change:
can it ever be ethical. Personnel
Review, Vol. 25, No. 6, pp. 26-40.
DOI: https://doi.org/10.36987/informatika.v7i1.748
INFORMATIKA
Journal URL: https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/informatika
Journal DOI: 10.36987/informatika
P-ISSN: 2303-2863
E-ISSN: 2615-1855
Alamat Redaksi :
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Labuhanbatu
Gedung Fakultas Sains dan Teknologi,
Jalan Sisingamangaraja No.126 A KM 3.5 Aek Tapa, Bakaran Batu, Rantau Sel., Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara 21418