Kewenangan Manajemen Mahkamah Konstitusi Untuk Mendiskualifikasi Peserta Pemilihan Umum Dalam Putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Abstract
The Constitutional Court was born because of the desire to make Indonesia a democratic legal state, where the community can contribute to the administration of state government power and the direction of the state. In this case, the emphasis on democracy is the purpose of checks and balances, which are basically an essential element of the separation of powers so that they cannot be in full power. This democracy also lies not only in one of the powers of the Constitutional Court to provide a judicial review of laws and regulations to be in line with the mandate of the Constitution, but also other powers of the Constitutional Court also summarize that the legal state system becomes democratic, such as the Constitutional Court's authority to resolve and decide disputes over election results. In general, there is a conflict of interest not only between participants in the General Election but also the problem with the organizing agency that can make mistakes in carrying out the implementation of the general election. Disputes over the general election results (PHPU) include Disputes over the results of the general election for President and Vice President and Disputes over the general election results, namely members of the People's Representative Council (DPR), Regional Representatives Council (DPD), and Regional People's Representative Council (DPRD). However, since the issuance of Law Number 12 of 2008 concerning the Second Amendment to Law Number 32 of 2004 concerning Regional Government, the authority of the Constitutional Court has been added, namely the results of the elections which are the authority of the Supreme Court (MA). Its development and the breakthrough in the decision of the Constitutional Court in producing election results only proves that the Constitutional Court does not only evaluate the results of the calculation of the number of votes for the new pair moving to a court that oversees democracy which is mandated in the 1945 Constitution by holding general elections democratic. The decisions of the Constitutional Court that disqualify election participants in the post-conflict local elections are the basis for jurisprudence as well as legal interpretations and analogies for other elections, especially in 2024, simultaneous elections will be carried out as a whole.
Full Text:
PDFReferences
Albab, Ulil, M. Abid, Problem Kewenangan Mahkamah Konstitusi Memutus Perselisihan Hasil Pilkada, Jurnal Hukum & Pembangunan, Volume 48, Nomer 3, 2018;
Assiddiqie, Jimly, Konstitusi Dan Konstitusionalisme Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2014.
Basuki Rekso Wibowo, Pembaruan Hukum yang Berwajah Keadilan, Jurnal Varia Peradilan, Edisi No. 313 Ke-XXVII, Desember 2011.
Daulay, Parluhutan, Ikhsan Rosyada, Mahkamah Konstitusi: Memahamami Keberadaannya Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006.
Dilihat dari data laporan aduan kecurangan pemilu kepada Bawaslu RI pada Pemilu 2019: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190528205850-32-399276/bawaslu-terima-15052- laporan-pelanggaran-pemilu-2019 diakses pada tgl 20 februari 2020.
Djokosutono, Hukum Tata Negara, kuliah himpunan Harun Al Rasyid. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982.
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=17198&menu=2, diakses pada tanggal 20 Februari 2020.
https://www.tribunnews.com/election/2010/07/09/mk-menyalahkangunakan-wewenang-kabulkan-gugatan-pilkada-kotawaringin-barat, diakses pada tanggal 20 Februari 2020.
Jonghyun Park, The Judicialization of Politics in Korea, Asian-Pacifi c Law & Policy, Journal, Vol. 10:1, 2008.
Kelsen, Hans, Hukum dan Negara, terj. Raisul Muttaqien, Bandung: Nusa Media, 2008.
Lubis, M. Solly, Filsafat Ilmu dan Penelitian Hukum, Medan: PT .Soft Media, 2015.
Mahkamah Konstitusi, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2010.
Nasution, Akbar, Faisal, Gagasan Pengganti GBHN Sebagai Panduan Dalam sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Paradigma Hukum Ketatanegaraan Indonesia, Medan: Enam Media, 2020.
Nasution, Mirza, Politik Hukum Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia, Medan: Puspantara, 2015.
Ni’matul, Huda, Dinamika Ketatanegaraan Indonesia Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi, Yogyakarta: FH UII Press. 2011;
Putusan Mahkamah Konstitusi berkenaan dengan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat yang tertuang dalam Putusan Nomor 45/ PHPU.D-VIII/2010 tanggal 7 Juli 2010.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 49/PUU-IX/2011, tertanggal 18 Oktober 2011.
Republik Indonesia Undang-Undang Dasar 1945.
Republik Indonesia Undang-Undang Nomer 8 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Tentang Mahkamah Konstitusi.
Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4316).
Russel A. Miller, Lords of Democracy: The Judicialization of “Pure Politics†in the United States and Germany, Washington & Lee Law Review, Vol. 587, 2004, h. 599.
Satrio, Abdurrachman, Kewenangan Mahkamah Konstitusi Memutus Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Sebagai Bentuk Judicialization 0f Politics, Jurnal Konstitusi, Volume 12, Nomor 1, Maret 2015.
Wawancara dengan Dr. Mirza Nasution, tanggal 28 Desember 2021 di Kantor Komplek Abadi Residence Medan.
DOI: https://doi.org/10.36987/jumsi.v4i1.4818
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal ini mengikuti pedoman dari Committee on Publication Ethics (COPE) dalam menghadapi semua aspek etika publikasi dan, khususnya, bagaimana menangani kasus penelitian dan kesalahan publikasi. Pernyataan ini menjelaskan etika perilaku semua pihak yang terlibat dalam proses penerbitan artikel di jurnal ini, termasuk Penulis, Pemimpin Redaksi, Dewan Redaksi, Mitra Bebestari, dan Penerbit (Akademi Kepolisian Republik Indonesia). Jurnal Manajemen Akuntansi (JUMSI) berkomitmen untuk mengikuti praktik terbaik tentang masalah etika, kesalahan, dan pencabutan. Pencegahan malpraktek publikasi merupakan salah satu tanggung jawab penting dewan redaksi. Segala jenis perilaku tidak etis tidak dapat diterima, dan jurnal tidak mentolerir plagiarisme dalam bentuk apa pun.
Â
Jurnal Manajemen Akuntansi (JUMSI)
Journal URL:Â https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/JUMSI/index
Journal DOI:Â 10.36987/jumsi
E-ISSN:Â 2774-4221
Alamat Redaksi :
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Labuhanbatu
Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jalan Sisingamangaraja No.126 A KM 3.5 Aek Tapa, Bakaran Batu, Rantau Sel., Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara 21418