This study analyzes the legal consequences for Civil Servants (ASN) who violate the principle of neutrality in general elections under Law No. 7 of 2017 on Elections and Law No. 20 of 2023 on Civil Servants. The research employs a normative legal method using statutory and conceptual approaches, supported by qualitative analysis of primary and secondary legal sources. The findings indicate that civil servants proven to breach neutrality may face both administrative and criminal sanctions. However, the effectiveness of enforcement remains weak due to limited institutional coordination between election supervisory bodies and civil service agencies, as well as political interference in the process. This research contributes by proposing a model for strengthening integrated supervision mechanisms grounded in bureaucratic integrity and the independence of oversight institutions. Accordingly, it emphasizes the urgency of reformulating supervision policies to ensure that neutrality functions as a foundational element of democratic integrity.

Andrie. "Kedudukan Dan Kewenangan Komisi Aparatur Sipil Negara (Kasn) Pada Penyelenggaraan Pemerintahan Dalam Perspektif Hukum Kepegawaian." Jurnal Yustitia Vol.12 No.2 (2018): 30-44.

Beni Ahmad Saebani, Perspektif Perubahan Sosial, Pustaka Setia, Bandung, 2016.

Christo Semuel Junior Kilapong, “Pertanggungjawaban Pidana Bagi Pelaku Tindak Pidana Pemilihan Umum Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017”, Lex Crimen, Vol. 9, No. 3, 2020.

Ciptono. "Kajian Optimalisasi Bermartabat Komisi Asn Menuju Good Governance." ADIL Indonesia Journal Vol.1 No.2 (2019). 24-38

Diyar Ginanjar Andiraharja, “Politik Hukum pada Penanganan Tindak Pidana Pemilu”, Khazanah Hukum, Vol. 2, No. 1, 2020.

Farahdiba Rahma Bachtiar, “Pemilu Indonesia: Kiblat Negara Demokrasi Dari Berbagai Refresentasi”, Jurnal Politik Profetik, Vol. 3, No. 1, 2014.

Eki Furqon. "Kedudukan Komisi Aparatur Sipil Negara dalam Menjaga Netralitas Aparatur Sipil Negara pada Pemilihan Umum 2019 Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Studi Kasus Pada Pemilu 2019 di Provinsi Banten)." Ajudikasi: Jurnal Ilmu Hukum Vol. 4 No.1 (2020): 15-28.

Hisbul Luthfi Ashsyarofi, “Penerapan Asas Ultimum Remidium Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik”, Yurispruden, Vol. 4, No. 1, (2021)

Rahman Mulyawan, and D. Mariana. "Profesionalisme Aparat dan kapasitas Kelembagaan dalam pelayanan publik di Provinsi Jawa Barat." Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442 (2016): 5958.

Ratnia Solihah, Arry Bainus, and Iding Rosyidin. "Pentingnya Pengawasan Partisipatif dalam mengawal pemilihan umum yang demokratis." Jurnal Wacana Politik Vol.3 No.1 (2018): 14-28.

Rina Martini. "Netralitas Birokrasi Pada Pilgub Jateng 2013." Jurnal Ilmu Sosial Vol.14 No.1 (2015): 66-78.

S. Tarmudji. Profesionalitas Aparatur Negara Dalam MeningkatkanPelayanan Publik, Jakarta: Bina Aksara (1994)

Sri Hartini. "Penegakan hukum netralitas pegawai negeri sipil (PNS)." Jurnal Dinamika Hukum Vol.9 No.3 (2009): 296-305.

Tedi Sudrajat and Agus Mulya Karsona. "Menyoal makna netralitas pegawai negeri sipil dalam undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara." Jurnal Media Hukum Vol.23 No.1 (2016).87-94

Tedi Sudrajat. "Implikasi Hukum Pembatasan Peran Serta Pegawai Negeri Sipil Dalam Proses Politik Di Indonesia". Jurnal Dinamika Hukum Vol.11 No.3 (2011): 414-423.