Pemberian Ketebalan Tanah Mineral pada Lahan Gambut untuk Memperbaiki Pertumbuhan Beberapa Varietas Padi Gogo (Oriza Sativa L.)

Maslaita Maslaita

Abstract


Provision of Mineral Soil Thickness in Peatlands to Improve Growth and Varieties of Upland Rice (Oriza Sativa L.) This study aims to improve and is expected to be useful for increasing the growth of upland rice varieties with the right thickness of mineral soil on peatlands. This research was conducted on the land of the Technical Implementation Unit of the Agricultural Extension Center Agency (UPTB BPP), Ujung Bawang Village, Singkil District, Aceh Singkil Regency, from April to July 2020. The study used a Randomized Block Design (RAK) with 2 (two) factors and 4 (four) repetitions. The first factor is variety (V) with 4 (four) levels, namely the Local Siliam variety, Situ Bagendit variety, Situ Patenggang variety, and Batutengi variety. The second factor is the thickness of mineral soil applied on peat soil with 5 (five) levels, namely without mineral soil/0 cm as control (100% peat), 5 cm, 10 cm, 15 cm, 20 cm. The results of this study showed that the treatment of upland rice varieties showed a significant effect on growth and production variables such as plant height 4, 6, 8 and 10 weeks after planting (MST), the number of tillers at 4, 6, 8 and 10 WAP, the number of productive tillers.

Keywords: Soil Thickness, Peat, Rice Varieties, Singkil


Full Text:

PDF

References


Agus, F dan Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

[BPS]. 2013. Produksi Tanaman Pangan, Angka Sementara Tahun 2013. Jakarta.

Balai Penelitian Tanaman Padi. 2005.Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian.

Balai Penelitian Tanaman Padi. 2007. Padi Gogo dan Pola Pengembangannya. Deptan.

Bertham, Y.H. 1996. Manfaat unsur tembaga (Cu) dalam meningkatkan hasil padi sawah di lahan gambut Air Hitam Bengkulu. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian UNIB.

Damanik, S. M. 2002. Beras di Asia, Kisah Kehidupan Tujuh Petani. Penerbit Universitas Sumatera Utara Press.

Gomez, A.A dan K.A. Gomez. 2007. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Universitas Indonesia. Cetakan kedua.

Halim, A. 1987. Pengaruh pencampuran tanah mineral dan basa dengan tanah gambut pedalaman Kalimantan Tengah dalam budidaya tanaman kedelai. Disertasi Fakultas Pascasarjana, IPB. Bogor. 322p.

Handayani, I.P. 2002. Studi Pemanfaatan Gambut Asal Sumatera. Tinjauan Gambut Sebagai Bahan Ekstraktif, Media Budaya dan Peranannya dalam Retensi Carbon. Weatlands International.

Hardjowigeno, S. 1989. Sifat-sifat tanah dan potensi tanah gambut Sumatra untuk pengembangan pertanian. Prosiding Seminar Tanah Gambut untuk Perluasan Pertanian. Fakultas Pertanian UISU, Medan. hal 14-42.

Hartatik. 2008. Distribusi Bentuk-Bentuk Fe dan Kelarutan Amelioran Tanah Mineral Dalam Gambut. Badan Litbang Pertanian Balai Penelitian Tanah. Bogor.

Hartatik. 1998. Penggunaan Fosfat Alam Dan SP-36 Pada Tanah Gambut Yang Diberi Bahan Amelioran Tanah Mineral dalam Kaitannya Dengan Pertumbuhan Tanaman Padi. Disertasi. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

IRRI.1997. Rice Almanac second edition IRRI. Los Banos. Fhilipphines. 181p.

Imolehin, E. D. and Wada, A. C. 2000. Meeting the rice production and consumption demand of Nigeria with improved technologies. International Rice commission Newsletter.

Iwo, G.A. and Obok, E.E. 2010. Agronomic performance and estimate of genetic variability of upland rice genotypes on acid soil of cross river state. Global Journal Of Agricultural Sciences Vol 9, NO.1, 2010: 1-7. ISSN 1596-2903.

Kamura, A. 1956. Studies on the effect of internal nitrogen concentration of rice plants on constitutional factors of yield. Crop Science Society of Japan 24: 177-180.

Kasniari, D.N. dan N.A.A. Supadma. 2007. Pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk (N,P, K) dan jenis pupuk alternatif terhadap hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) dan kadar N,P, K inceptisol selemadeg tabanan. Jurnal Agritrop. Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Bali. 26 (4), 2007 : 168-176.

Lapulisa, C dan J. Siddieq. 1998. Krakteristik Lahan Gambut di Daerah Pesisir Barat Pulau Muna, Sulawesi Utara dan Klasifikasinya menurut Soil Taksonomi. Prossiding Seminar Nasional Gambut III. HGI. UNTAN, Pemda Kalimantan Barat. BPPT Pontianak.

Manurung, S. O. dan Ismunadji. 1988. Morfologi dan Fisiologi Padi. Dalam Padi buku 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. 319 hal.

Makarim, K dan Surtatik. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai Penelitian Tanaman Padi.

Mutalib, A.A., J.S. Lim., M.H. Wong and L. Koonvai. 1991. Characterization, Distribution and Utilization of Peat In Malaysia. Proc. International Symposium on tropical peatland. 6-10 May 1991, Kuching, Serawak, Malaysia.

Neliyati, S. 2005. Panduan Pengelolaan Lahan Gambut untuk Pertanian Berkelanjutan. Proyek Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia. Wetlands International–Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor.

Notohadiprawiro, T. 1997. Twenty-Five Years Experience in Peatland Development for Agriculture in Indonesia. Dalam : Biodiversity and Sustainability of Tropical Peatlands (J.O. Rieley and S.E. Page, Eds.), Samara Publ. Ltd., Cardigan. H. 301 – 309.




DOI: https://doi.org/10.36987/agroplasma.v9i1.2689

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


akun pro jepanghttps://disnakbun.rokanhulukab.go.id/togelsini/macaukece/buku mimpipaito hkjuaraslot

Jurnal Agroplasma

Program Studi Agroteknologi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Labuhanbatu
JL. SM. Raja No. 126-A Km. 3,5 Aek Tapa Telp./Fax. (0624) 21901 Rantauprapat Kab. Labuhanbatu Sumatera Utara Pos. 21415
Email : agroplasma@ulb.ac.id

Creative Commons License

All publications by Jurnal Agroplasma [p-ISSN: 2303-2944] [E-ISSN:2715-033X] is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.