Tradisi Munjungan Masyarakat Desa Sukamanah Kabupaten Pandeglang Sebagai Sumber Belajar Sejarah

Iis Husnul hotimah, Aina Nurdiyanti

Abstract


Tradisi munjungan yang telah secara turun temurun dilakukan oleh masyarakat kabupaten pandeglang, tidak banyak diketahui oleh umum, bahkan masyarakat lokal pandeglang sendiri. Faktanya, tradisi ini memiliki banyak nilai positif bagi generasi muda secara umum. Belum diketahui apakah tradisi ini juga dapat dijumpai pada masyarakat di daerah lain, namun secara jelas hampir seluruh masyarakat di berbagai daerah di kabupaten pandeglang melakukan tradisi ini. Tulisan ini secara umum akan menyoroti bagaimana tradisi Munjungan dapat dijadikan sebagai sumber belajar siswa dalam pembelajaran sejarah. Mengingat bahwa pembelajaran sejarah pada hakekatnya ialah bertujuan untuk pembentukan jati diri peserta didik secara umum dan khususnya peserta didik di wilayah kabupaten pandeglang serta Tradisi Munjungan perlu untuk dilestarikan, maka keduanya dapat dikombinasikan. Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan berbagai pihak terkait, kajian literatur dari berbagai sumber tertulis, hingga observasi di lapangan. Hasil kajian menunjukan bahwa tradisi Munjungan dapat diintegrasikan pada KD 3.8 dan dikembangkan menjadi sumber belajar Sejarah.

References


Anderson, B. (2006). Imagined Communities: Reflections on the origin and spread of nationalism (Revised ed.). London: Verso.

Arrazaq, N.A., Mohamad, S., Hotimah, I.H. (2022). Tradisi Wiwit Mbako di Temanggung Jawa Tengah sebagai Sumber Belajar Sejarah. Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial, Vol 19(2). P. 42-52. https://doi.org/10.21831/socia.v19i2.52757

Firman., Dirman., & Mariah. (2020). Dampak Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Terhadap Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Journal STIE Bone. Vol 9(1). P. 1-9.

Ho, W. C. (2013). Behind the scenes of music education in China: A survey of historical memory. Discourse: Studies in the Cultural Politics of Education, 34(5), 673–688

Leerssen, J. (2018). National Thought in Europe, a Cultural History. Amsterdam University Press.

Mustapa, H. (2022). Adat Istiadat Sunda. Bandung: Alumni Bandung.

Rahayu, A., Kania, D., & Elan, E. (2023). Tradisi Munjungan Dalam Pernikahan Sunda Sebagai Perwujudan Nilai-Nilai Toleransi di Masyarakat. De Cive: Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 3(12). P. 404–412. https://doi.org/10.56393/decive.v3i13.1732

Sastraputera, R. (2023). Melestarikan Kebudayaan Daerah sebagai Wujud dari Nasionalisme Kekinian. Kumparan, diakses dari https://kumparan.com/richard-sastraputera/melestarikan-kebudayaan-daerah-sebagai-wujud-dari-nasionalisme-kekinian-20SRzmt7U8Z 24 April 2025

Xu, S. (2017). Cultivating national identity with traditional culture: China’s experiences and paradoxes. Discourse: Studies in the Cultural Politics of Education. Vol. 39(4). P. 615–628. doi:10.1080/01596306.2017.130241




DOI: https://doi.org/10.36987/civitas.v11i1.7258

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

INDEXED BY :

  

Publisher:
LPPM Universitas Labuhanbatu

Editorial Address:
Jln.S.M. Raja No.126 A Aek Tapa Rantauprapat, Kab. Labuhanbatu Sumatera Utara, Indonesia



This work is licensed under a Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0)