PESANTREN SEBAGAI PREFENSI PENDIDIKAN KARAKTER: KRITIK TERHADAP KEBIJAKAN PENGIRIMAN SISWA KE BARAK DALAM PERSPEKTIF ETIKA PENDIDIKAN

Khoirul Ulum

Abstract


Dunia pendidikan saat ini sedang diguncang oleh kebijakan pengiriman siswa nakal ke barak militer sebagai solusi pendidikan karakter humanis. Kebijakan ini didasarkan pada asumsi bahwa pendekatan militer efektif dalam membentuk disiplin dan ketertiban siswa. Namun, kebijakan ini menimbulkan pertanyaan komprehensif dari perspektif etika pendidikan. Terutama terkait dengan penghormatan terhadap martabat manusia dan metode pembelajaran yang membebaskan. Penelitian ini tentunya bertujuan untuk mengkaji dan mengkritik pendidikan di barak dalam membangun karakter dan menawarkan sistem pendidikan pesantren sebagai preferensi humanis yang lebih etis dan konstruktif. Seperti peneliti lainnya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi dokumen sebagai sumber utama. Serta analisis kritis terhadap praktik pendidikan di barak militer dan pondok pesantren. Kemudian peneliti mengeksplorasi secara konseptual dan normatif, terkait dengan kebijakan penyertaan siswa ke barak dengan membandingkan nilai-nilai pendidikan humanis yang dibangun dalam sistem pondok pesantren. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan di barak cenderung menggunakan tekanan struktural dan pemaksaan melalui mekanisme tekanan fisik yang berdampak pada psikologi anak, dan berpotensi melanggar prinsip kebebasan dan penghormatan terhadap siswa sebagai mata pelajaran pembelajaran. Sebaliknya, sistem pondok pesantren menawarkan pendekatan relasional, spiritual, dan transformatif yang lebih sejalan dengan prinsip-prinsip pendidikan humanis. Oleh karena itu, pondok pesantren dapat dijadikan preferensi alternatif dalam menyekolahkan siswa yang bermasalah daripada ke barak yang cenderung lebih memaksa pendidikan.


References


Abidin, Z. (2022). Paulo Freire: Pedagogia Kritis dan Penguatan Civil Societ di Indonesia. DIVA Press.

Ahmad Solkan. (2025). Ini Dampak Negatif dan Positif Pendidikan Anak di Barak Militer Menurut Psikolog. NUONLINE.

Azra, A. (2012). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III. Kencana.

Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai. LP3ES.

Freire, P. (2005). Pedagogy of the Oppressed. Continuum.

Ijudin. (2021). Strategi Pengembangan Pendidikan Pesantren. Pena Persada.

Irwan Triadi & Lia Agustina. (2024). Peran Pendidikan dalam Membentuk Kesadaran Bela Negara di Kalangan Genarasi Muda Indonesia. Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 1(2), 221–235.

Khairul Fahruzy, Rychard Instya Kurnia Putra, Aswandi, Christian Arie Anwari, Y. Y. (2025). Efektifitas Program Barak Militer Solusi Untuk Mengatasi Siswa/ Remaja Bermasalah di Provinsi Jawa Barat. Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 10(02), 1–15. https://doi.org/https://doi.org/10.23969/jp.v10i02.27356

Khoirul. (2021). Kritik Pendidikan Pembebasan Paulo Freire Perspektif Pendidikan Islam. Literasi Nusantara.

Komisi Nasional Perlindungan Anak. (2023). Kekerasan Struktural di Dunia Pendidikan.

Lickona, T. (1991). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. BANTAM Books.

Masdar Hilmy. (2009). Pesantren and Human Resource Development in Indonesia. Journal of Indonesia Islam, 3(2), 357–373.

Mulyana, D. (2013). Metode penelitian Kualitatif. 18.

Ngimadudin, Muhammad Akip, Megi Andika, M. S. dan M. A. (2024). Sistem Pesantren Sebagai Pendidikan Islam Di Indonesia. Edification Journal: Pendidikan Agama Islam, 7(1), 131–139.

Parhi, N. Z. (2025). Analisis Gagasan Kang Dedi Mulyadi tentang Pendidikan Karakter Remaja melalui Model Barak Militer. Mu’adalah: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 13(1), 1–16. https://doi.org/https://doi.org/10.18592/muadalah.v13i1.16723

Reksa Adya Pribadi, Mutakarikah, Achmad Firmansyah Putra Imandha, N. (2024). Implementasi Konsep Ing Ngarso Sung Talado, Ing Madya Mangun Karsa, Tutwuri Handayani Dalam Perspektif Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jurnal Tranformasi, 10(1), 60–67.

Singgih Wiryono & Robertus Belarminus. (2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Kirim Pelajar Bandel Kebarak Militer.

Siti Mutholingah. (2021). Metode Penyucian Jiwa (Tazkiyah al-Nafs) dan Implikasinya bagi Pendidikan Islam. Jurnal Ta’limuna, 10(1), 70.

Sri Wahyuni. (2021). Milirisasi Pendidikan dalam Perspektif Kritis. Jurnal Etika Dan Pendidikan, 8(1), 12.

Susanti Mutiara Annisya & Gakuh Gery Resty. (2025). Pembentukan Karakter Generasi Berakhlak Islami Sesuai Manajeman Pendidikan Pesantren. Jurnal Studi Pesantren, 5(1), 29–37.

Wasil, M. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.

Zakiyuddin Baidhawy. (2017). Pendidikan Pesantren Sebagai Alternatif Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 11.




DOI: https://doi.org/10.36987/civitas.v11i2.7813

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

INDEXED BY :

  

Publisher:
LPPM Universitas Labuhanbatu

Editorial Address:
Jln.S.M. Raja No.126 A Aek Tapa Rantauprapat, Kab. Labuhanbatu Sumatera Utara, Indonesia



This work is licensed under a Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0)