TINJAUAN KONSEP HAMORAON, HAGABEON,HASANGAPON PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA RANTAUPRAPAT

Lidia Situmorang

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dari hamoraon, hasangapon, hagabeon falsafah tersebut adalah pandangan, gagasan dari masyarakat suku batak. Dimana gagasan tersebut tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat batak. metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumentasi. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode diskriptif. Tujuan menganalisis hasil penelitian adalah intuk menyederhanakan kedalam bentuk yag lebih mudah dibaca dan dipahami, disini deskripsikan hasil data yang digunakan adalah deskripsikan dalam bentuk tabel wawancara. Untuk memperoleh hasil dari wawancara penulis telah melakukan wawancara secara langsung, Toko Adat yang bernama Bapak Robeth Situmorang, Toko Masyarakat yang bernama Bapak Jendry Siagian, Pemuda yang bernama Ngolu Situmorang, Pemudi yang Bernama Rut Marsaulina Br Situmorang. Hal ini guna umtuk mengetahui Tinjauan Konsep Hamoraon, Hagabeon, Hasangapon Pada Masyarakat Batak Toba Kota Rantauprapat. Adapun kesimpulan yang dapat dikemukakan oleh penulis sebagai berikut.Secara garis besar dari hasil penelitian bahwa orang tua, ataupun kaum muda tidak memahami atau mengetahui tentang hamoraon, hagabeon, hasangapon di sebabkan oleh ketidakpedulian untuk memperkenalkan adat secara turun-temurun kepada anak- anak.Faktor Persoalan yang menyebabkan hamoraon, hagabeon, hasangapon tidak diketahui oleh kalangan muda maupun orang yaitu : tidak diperkenalkannya sistem adat batak kepada anak-anak sejak kecil, tidak di perkenalkan didalam lingkungan sekolah, serta lingkungan masyarakat


References


Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Prenada Media Group.

Damsar (2010:78) Budaya Lokal. Jakarta:Alfabeta

Harahap dan siahaan. 1987. Sejarah Batak. Jakarta: Alfabeta

Kessing, Roger M. 1981. Antropologi Budaya. Jakarata: Erlangga

Pide, Suriyaman Mustari. 2014. Hukum Adat. Jakarta: Prenada Media Group

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Alfabeta

Sangti, Batara. 1977. Sejarah Batak. Balige: Sinar Indonesia Baru.

Santi, (1077:26) asal kata Batak

Harap dan Siahaan, 1987 kesing (1981:63). Budaya lokal

Badan Pusat Statistik Labuhanbatu http://gunungtoba2014.blogspot.co.id http://sopopanisioan.blogspot.co.id




DOI: https://doi.org/10.36987/civitas.v2i1.3206

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
LPPM Universitas Labuhanbatu

Editorial Address:
Jln.S.M. Raja No.126 A Aek Tapa Rantauprapat, Kab. Labuhanbatu Sumatera Utara, Indonesia



This work is licensed under a Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0)