Keanekaragaman Jenis Pohon di Kawasan Penyangga Hutan Lindung Sikulaping Kabupaten Pakpak Bharat, Indonesia || Tree Diversity In Bufferzone Area at Sikulaping Protected Forest, Pakpak Bharat District, Indonesia

Taufiq Siddiq Azvi, Juhardi Sembiring

Abstract


Penelitian ini dilaksanakan di hutan lindung Sikulaping Kabupaten Pakpak Bharat Sumatera Utara. Pengambilan dan pengolahan data dilakukan pada Oktober – November 2019 dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu dengan membuat 3 petak contoh pada masing-masing lokasi yang merupakan kawasan penyangga hutan lindung Sikukaping yaitu Desa Aornakan 1, Desa Kuta Tinggi dan Desa Sibongkaras). Pengamatan dilakukan pada plot contoh dengan ukuran 1000 meter dengan mengamati 20 meter kanan dan kiri plot. Hasil penelitian ini didapati jumlah pohon yang beragam dari 3 desa penyangga yaitu Desa Aornakan 1 1 didapati total 41 individu dari 16 jenis species dengan Palaqium glutta sebagai species terbanyak yang ditemukan sebesar 10 individu dengan Indeks Nilai Penting (INP) (41,450). Adapun desa Kutatinggi sebanyak 22 individu dari 15 jenis species dan Shorea parvifolia ditemukan sebanyak 2 individu dengan INP 19,008 beserta 6 species lainnya Durio zibethinus, Adinandra dumosa, Lithocarpus gracilis, Syzygium polyanthum, Tristianopsi whietena dan Uncaria glabra. Sedangkan desa Sibongkaras ditemukan sebanyak 30 individu ditemukan dari 24 species dengan Styrax benzoin sebagai species yang paling banyak ditemukan dengan 4 individu dan INP 26,650. Keanekaragaman (H’) pohon yang terdapat pada desa Aornakan 1 dan Kuta Tinggi termasuk kriteria sedang yakni 2,35, 2,64, sedangkan Sibongkaras dengan indek 3,07 termasuk keanekaragaman tinggi. Dari hasil keanekaragamaan ini menunjukkan bahwa hutan lindung Sikulaping tingkat produktifitas pohon yang baik dan kondisi hutannya masih terjaga.


This research was conducted at protected forest Sikulaping, Pakpak Bharat Regency, North Sumatra. Data collection and processing were carried out in October - November 2019 using a purposive sampling method, by creating 3 sample plots at each location which is a buffer zone for the Sikukaping protected forest, the village namely Aornakan 11, Kuta Tinggi and Sibongkaras. Observations were made on the sample plot with a size of 1000 meters by observing the 20 meters right and left of the plots. The results of this study showed that the number of trees varied for 3 buffer villages, Aornakan 1 1 Village, found a total of 41 individuals from 16 species with Palaqium gutta as the highest species found with 10 individuals and Species Important Value (41,450). As for Kutatinggi village, there are 22 individuals from 15 species and Shorea parvifolia were found 2 individuals with INP 19,008 along with 6 other species Durio zibethinus, Adinandra dumosa, Lithocarpus gracilis, Syzygium polyanthum, Tristianopsi whietena and Uncaria glabra. Whereas in Sibongkaras village, 30 individuals were found from 24 species with Styrax benzoin as the most common species with 4 individuals and INP 26,650. Tree diversity (H ') found in the villages of Aornakan 1, Kuta Tinggi are moderate criteria, by index 2.35, 2.64, while Sibongkaras with an index of 3.07 includes high diversity. The results of this diversity show that the Sikulaping protected forest has a good level of tree productivity and the condition of the forest is still maintained

Full Text:

PDF

References


Anwar, B.S.J., Damanik., N. Hisyam., & A. J. Whitten. (1987). Ekologi Ekositem Sumatera. UGM Press. Yogyakarta.

Andesmora, E., Muhadiono, M., & Hilwan, I. (2017). Ethnobotanical Study of Plants Used by People in Hiang Indigenous Forest Kerinci, Jambi. Journal of Tropical Life Science, 7(2): 95–101. https://doi.org/10.11594/jtls.07.02.02

Bismark M., & Sawitri, R. (2006). Pengembangan dan Pengeloaan Daerah Penyangga Kawasan Konservasi. Makalah Utama pada Ekspose Hasil-hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang, 20 September 2006.

Dalimunthe, D. (2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam program pencegahan penyakit malaria di Kacamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Tesis, Pascasarjana USU, Medan

Indriyanto. (2008). Ekologi Hutan, Jakarta, Bumi Aksara.

Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). The Biodiversity of Flora in Indonesia. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 5(2): 187–198. https://doi.org/10.19081/jpsl.5.2.187

KPHP Pakpak Bharat. (2017). Rencana pengelolaan hutan jangka panjang kphp unit xv pakpak bharat pada upt. Wilayah xiv sidikalang provinsi sumatera utara periode 2017, 202(4): 9–15.

Manullang, B. (2009). Kondisi Lingkungan dan Rencana Aksi Konservasi Blok Hutan Dairi dan Pakpak Bharat. Makalah. OCSP-USAID. Medan

Manurung, B., Rosita, T., & Zulkifli, S. (2011), Ekologi Tumbuhan, Universitas Negeri Medan Press, Medan.

Mueller, D., & H. Ellenberg. (1974). Aims and Methods of Vege-tation Ecology. John Wiley & Sons. New York-London.

Martawijaya A , Kartasudjana I, Kadir K, & Amongprawira S. (2005). Atlas Kayu Indonesia Jilid I. Balai Penelitian Hasil Hutan. Badan Litbang Kehutanan. Bogor, Indonesia.

Nayasilana, I., Atmoko, U., & Andayani, N. (2016). Analisis Vegetasi di Habitat Orangutan, Stasiun Penelitian Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Tenggara. BIO-SITE Biologi Dan Sains Terapan, 1(1): 21-29.

Naisumu, Y.G., & Trimurti, H.W. (2017). Pengaruh MVA Glomus mosseae terhadap pertumbuhan dan kualitas rumput gajah pada cekaman kekeringan. Prosiding Seminar Peternakan 3 Tahun 2017, 125-141.

Odum, E.P. (1994) . Fundamentals of Eco-logy. Third Edition. T. Samingan (terj.) Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

OCSP. (2009). PSSF Site Threats. Evaluation of Threats to Orangutan and Priority Interventions to abate these threats at PSSF Focused Sites in North Sumatra and East Kalimantan.

Rangkuti, R., Patana, P., & Latifah, S. (2013). Pola Aktivitas Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Struktur dan Komposisi Vegetasi Hutan di Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera Taman Nasional Gunung Leuser (Activity pattern of Sumatran Orangutan (Pongo abelii) in the Structure and Composition of For. Peronema Forestry Science Journal, 2(1): 47–53.

Safe’i, R., Hardjanto., Supriyanto., & Sundawati, L. (2015). Pengembangan Metode Penilaian Kesehatan Hutan Rakyat Sengon. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 13(3): 175-187.

Samsoedin, I., & Heriyanto, N. 2010. Gunung Leuser, Sumatera Utara (Structure and Species Composition of Lowland Disturbed Forest at Lepan River Forest Complex , Sei Serdang, Gunung Leuser National Park, North Sumatra), Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam.7(3): 299–314.

Sembiring, J. (2016). Fluktuasi Bersarang Orangutan Sumatera ( Pongo Abelii Lesson 1827 ) Di Areal Restorasi Dan Hutan Primer Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser Juhardi Sembiring. Tesis. Pascasarjana Institut Pertanian Bogor]. Bogor. Indonesia.

Sembiring, J., & Azvi, T. S. (2020). Estimation of Orangutan Population in Sibongkaras Pakpak Bharat Village Forest Area. Elkawnie, 6(1): 133. https://doi.org/10.22373/ekw.v6i1.5549

Sinay, H. (2015). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi 2015, yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, tema: “Peran Biologi dan Pendidikan Biologi dalam Menyiapkan Generasi Unggul dan Berdaya Saing Globalâ€, Malang, 21. Pengaruh Pemberian Sari Jahe Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Pada Ikan Tongkol, 4(2007): 339–345.

Sunandar, A. D. (2012). Peta Kesesuaian Jenis Kemenyan ( Styrax spp .) di Sumatera Utara ( Utilization of Geographic Information System to Develop Land Suitability Map for Styrax spp . in North Sumatera ). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 9(2): 63–73.

Wiratno. (2014). Pembangunan KPHK melalui Pendekatan Terpadu Lansekap dan Multipihak. Makalah. Dipresentasikan pada Rakornis Ditjen PHKA, Agustus 2014. Jakarta.

Van Steenis, C.G.G.J. (1972). The Mountain Flora of Java. Leiden: E.J. Brill & Co. 485 page.




DOI: https://doi.org/10.36987/jpbn.v7i1.1997

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Taufiq Siddiq Azvi, Juhardi Sembiring

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lisensi Creative Commons

Jurnal Pembelajaran dan Biologi Nukleus by LPPM Universitas Labuhanbatu is under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY - NC - SA 4.0)