MEMBACA INDIKATOR PENURUNAN DAYA BELI

Edy Burmansyah, Ade Parlaungan Nasution

Abstract


Kondisi perekonomian yang mengalami tekanan pada permintaan (kelebihan persediaan) dan penurunan harga, akan dikuti oleh gejolak pada nilai tukar, sehingga dapat berimplikasi pada sisi pendanaan, dimana suku bunga pinjaman melonjak tinggi. Situasi ini dapat mengiring perekonomi masuk dalam tahapan resesi. Situasi memburuknya daya beli masyarakat sesungguhnya sudah terjadi sejak Oktober tahun lalu (2016) dimanan inflasi tercatat sebesar 3,08% atau turun sebesar 3,17% dibandingkan bulan yang sama tahun 2015 yang terekam sebesar 6,25%. Penurunan inflasi yang terjadi belakangan ini, bukan disebabkan oleh efisiensi biaya seperti biaya logistik atau biaya produksi, namun disebabkan oleh merosotnya konsumsi, yang dilatar belakangi melemahnya daya beli. Secara teoritis, ketika permintaan (konsumsi) turun maka panawaran mengalami kelimpahan, akibatnya harga mengalami penurunan. Situasi ini disebut kalangan ekonom sebagai deflation spiral.

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik, Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi, Oktober 2017

Endy Dwi Tjahjono, dkk, Pengukuran Inflasi Inti (Core Inflation) di Indonesia, Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan, Maret 2000

Lembaga Penjamin Simpanan, Distribusi Simpanan Bank Umum Pridoe Agustus 2017 Otoritas

Jasa Keuangan, Laporan Triwulan II-2017

Milton Friedman, Inflation, Causes and Consequence, Asia Publishing House, New York, 1963

World Bank, Indonesia Economic Quarterly: Closing The Gap, October, 2017




DOI: https://doi.org/10.36987/ecobi.v5i1.70

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons

ECOBISMA (Journal of Economics, Business and Management) [p-ISSN: 2477-6092] [E-ISSN: 2620-3391] managed by the Faculty of Economics and Business, Labuhanbatu University is disseminated under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-Share Alike 4.0 International License.
Based on work at http://jurnal.ulb.ac.id/index.php/ecob.