Zakat adalah poros dan pusat keuangan negara Islami. Dalam bidang ekonomi zakat mencegah penumpukan kekayaan yang mengerikan dalam tangan segelintir orang dan memungkinkan kekayaan untuk disebarkan sebelum sempat menjadi besar dan sangat berbahaya di tangan para pemiliknya. Ia merupakan sumbangan wajib kaum muslimin untuk perbendaharaan negara. Seandainya pengelolaan zakat ini di kelola dengan sangat baik, pastinya dana zakat lebih besar daripada pajak, apalagi kalau dana zakat di masukkan dalam penerimaan pendapatan negara, tentunya regulasinya lebih terarah dan bijaksana, akan membuahkan hasil optimal dengan kuatnya ekonomi umat, seperti yang pernah terjadi pada masa kejayaan Islam.

Abdullah , Boedi, 2011, Peradaban Pemikiran Ekonomi Islam , Pustaka Setia, Bandung

Abu Ubaid, 1986, Kitab al-Amwal, Dar al-Kutub, Beirut

Jaelani, aan, 2012, Reaktualisasi Pemikiran al-Mawardi Tentang Keuangan

Publik,Pustaka Dinamika,Yogyakarta

Karim ,Adiwarman Azwar, 2004, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam , PT. Raja Grafindo

Persada,

Jakarta

M.A.Mannan, 199, Islamic Economic, Theory and Practice,terj. M. Nastangin, Teori Dan

Praktek Ekonomi Islam, Dana Bhakti Prima Yasa,Yogyakarta

Nata, Abudin, 2001,Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam: Seri Kajian Filsafat

Pendidikan Islam, PT Raja Grafindo Perkasa, Jakarta

Nurul Huda, et al, 2012 Keuangan Publik Islami, Kencana, Jakarta

Sjadzali, Munawir, 1990, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, UI

Press, Jakarata

Subkhi, t.t, Thabaqat As Syafiiyah Al Kubra, Matbaah Isa Al-babi Al-halabi Wa Syirkahu,

Mesir Yusuf Qardhawi, 2011, Hukum Zakat,ter.salman Harun, Didin Hafidhuddin,

Hasanuddin Pustaka LiteraAntarNusa, Bogor

Zuhaili, Muhammad, 2010, al-Mu’tamad fi al-Fiqh al-Syafii, Dar al-Qalam, Beirut:

Zuhaili,Wahbah, 2010, Fiqh al-Syafii al-Muyassar, terj. Muhammad Afifi dan Abdul

Hafiz, Fiqih ImamSyafii, Almahira, Jakarta