STUDY OF ETHNOMEDICINE TO REDUCE HEAT USING SEA FLOWER LEAF EXTRACT IN PULAU PAYUNG VILLAGE AS A SCIENCE LEARNING RESOURCE

Nur Indah Fatmawati, Muhammad Ilham Syarif

Abstract


Fever can be defined as a condition where body temperature is above normal due to an increase in the regulation of body temperature located in the hypothalamus, resulting in a disturbance in the production and release of heat known as hyperthermia, which is the initial symptom of illness. Traditional treatment using medicinal plants provides insight that not only pharmacological drugs can reduce fever, but medicinal plants also have the efficacy to reduce fever, one of which is the efficacy of hibiscus leaf. The aim of this research is to explore the use of hibiscus leaf extract as an antipyretic drug in Kampar Regency, evaluate its effectiveness based on local and scientific knowledge, and provide recommendations to support the development and preservation of the use of hibiscus leaf extract as a safe and effective antipyretic. This research was conducted in April 2024 in Pulau Payung Village, Kampar Regency, Riau Province. Data collection includes primary data collected through observation techniques and interviews, while secondary data were obtained through literature studies and documentation. The results of the study show that the community's knowledge regarding the use of hibiscus leaf extract as an antipyretic drug is sourced from experience passed down from one generation to the next. This knowledge can be used as a learning source with an ethnoscientific approach in the field of ethnomedicine through the reconstruction of local community knowledge into scientific knowledge.

Keywords: Ethnomedicine, hibiscus leaf, antipyretic medicine.

Abstrak

Demam dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan suhu tubuh diatas normal akibat adanya peningkatan pengaturan suhu tubuh yang berada di hipotalamus terjadi gangguan produksi dan pelepasan panas yang disebut dengan hipertermi yang merupakan awal dari gejala penyakit. Pengobatan tradisional menggunakan tanaman obat ini dapat memberikan pengetahuan bahwa bukan hanya obat farmakimia saja yang dapat menurunkan demam, melainkan tanaman obat juga berkhasiat menurunkan demam salah satunya khasiat daun bunga sepatu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi penggunaan ekstrak daun kembang sepatu sebagai obat penurun panas di Kabupaten Kampar, evaluasi efektivitasnya berdasarkan pengetahuan lokal, ilmiah, dan memberikan rekomendasi untuk mendukung pengembangan dan pelestarian penggunaan ekstrak daun kembang sepatu sebagai obat penurun panas yang aman dan efektif. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2024 di Desa Pulau Payung Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Pengambilan data meliputi primer yang dikumpulkan melalui teknik observasi dan wawancara sedangkan data sekunder dengan studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terkait penggunaan 

ekstrak daun kembang sepatu sebagai obat penurun panas bersumber dari pengalaman yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pengtahuan tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar dengan pendekatan etnosains pada bidang etnomedisin melalui rekonstruksi pengetahuan lokal masyarakat ke dalam sains ilmiah.

Kata Kunci: Etnomedisin, daun kembang sepatu, obat penurun panas

 


Full Text:

PDF

References


Alqamari, M., Tarigan, D. M., & Alridiwirsah. (2017). Budidaya Tanaman Obat & Rempah. In Umsu Press.

Aminah, S., Wardenaar, E., & Muflihati. (2016). Tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh battra di desa sejahtera kecamatan sukadana kabupaten kayong utara. Jurnal Hutan Lestaristari, 4(3), 299–305.

Astuti, H., Azhari, R., Purwoto, Agus, S., & Jeckvy, H. (2019). Identifikasi Pelaku Etnomedisin dan Informasi Jenis Tanaman Obat yang digunakan dan Tumbuh di Provinsi Lampung. Jurnal Kelitbangan, 05(03).

Efendi, A., Hasibuan, M., Sihombing, E., & Wulandari, T. (2021). Bunga kembang sepatu dikreasikan untuk kesehatan. Seminar Nasional Karya Ilmiah Multidisiplin, 1(1), 129–135.

Efremila., W. E. dan S. L. (2018). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Etnis Suku Dayak Di Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari, 3, 234–246.

Fauzy, A., & Asy’ari. (2020). Studi Etnobotani Tanaman Obat di Wilayah Jawa Timur dan Pemanfaatannya Sebagai Media Edukasi Masyarakat Berbasis Website. Jurnal Pedago Biologi, 8(2), 46–52. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Biologi/article/view/9333/4112#

Handayani, D., Kimia, J., & Padang, U. N. (2019). Kajian Kinetika Katalitik Herbal Dari Air Hasil Remasan Daun Kembang Sepatu dalam Menurunkan Panas Dalam. Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Padang, Indonesia E-Mail:

Lestari, S. M. (2022). Pemahaman Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-Sinensis L.) Sebagai Tanaman Obat Hebal. National Conference of Islamic Natural Science, 1. http://103.35.140.33/index.php/NCOINS/article/view/346/141

Marpaung, E. A. (2019). Karakteristik Fisik, Kimia Dan Organoleptik Permen Jeli Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.). Jurnal Farmasi Klinik Dan Sains.

Oknarida, S., Husain, F., & Wicaksono, H. (2018). Kajian Etnomedisin Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Penyembuh Lokal Pada Masyarakat Desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 7(2), 480–500.

Permana, M. G., Asih, I. S., Ambaroh, J., Safitri, N. A., Firdaus, S. A., & Suryanda, A. (2022). Kajian etnomedisin tanaman obat Indonesia. (JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi Dan Pembelajarannya, 9(2), 92–98.

Prabowo, A., Istiqomah, N., & Modeleima, A. (2022). Pengaruh Kompres Daun Bunga Sepatu ( Hibiscus Rosa-Sinensis L ) Terhadap Penurunan Demam Pada Anak. Profesi, 20(1), 58–64.

Puspitawati, P., Ekomila, S., & Hasanah, N. (2013). Etnomedisin Sebagai Solusi Alternatif Pada Permasalahan Ekonomi Dan Kesehatan Masyarakat Di Desa Bagan Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 5(1), 116–126. https://doi.org/10.24114/jupiis.v5i1.532

Supriati, H. S., Djuari, A. P., & Kusumaningtyas, F. A. (2017). Uji Efektivitas Antipiretik Dari Ekstrak Etanol Kulit Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus). Media Farmasi Indonesia, 11(2), 1105–1112.

Syamsuri, S., Hafsah, H., & Alang, H. (2023). Nilai Ekonomi Tumbuhan (Kajian Etnomedisin) Oleh Masyarakat Adat Mandar Di Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar. Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi, 10(1), 1–10. https://doi.org/10.31849/bl.v10i1.12662

Syarifuddin, A., Falyauma, N., & Hidayat, I. W. (2022). Kajian Etnomedisin Dan Pemanfaatan Tanaman Obat Pada Desa Terpilih Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. Jurnal Farmasi Klinik Dan Sains, 2(1), 74. https://doi.org/10.26753/jfks.v2i1.760




DOI: https://doi.org/10.36987/jes.v11i3.5851

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Nur Indah Fatmawati, Muhammad Ilham Syarif

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons
Jurnal Eduscience (JES) by LPPM Universitas Labuhanbatu is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY - NC - SA 4.0)